Monday, 6 August 2012

Diskusi FB "Mengerjakan Taraweh Tak Sampai 20 Rakaat"

Terkait Teraweh bilangan antara 8 dan 20 yang sering menjadi pembicaraan di saat Ramadhan tiba, menurut Ulama Syafiiyah..bilangan rakaatnya adalah 20 Rakaat dengan 10 kali salam.., persoalannya...Bagaimna dengan orang yang hanya mengerjakan taraweh 2,8,10, 12 rakaat saja?....Apakah sah taarwehnya?.....dan bagaimana pemahaman dari kitab Asy Syarwani Juz 2, Hal 246 (Cet Dar Fikr, Beirut)..?...
Mohon Tanggapan dan Masukan.
· · · 15 July at 03:55 via Mobile

    • Ustad Agim Dlm kitab busyral karim disbutkan:
      Jika shalat tarawih dikerjakan tdk sampai 20 raka'at maka sahalat@ sah dan diberikan pahala tarawih juga. Namun menurut sebgian ulama tdk diberikan pahala tarawih.
      15 July at 07:21 via Mobile · · 2
    • Mukhlisuddin Marzuki Tgk agus..mohon deskripsi lengkap nama dan pengarang kitab busyra al karim...

      Tgk muiz/..masalah ureng pebuet...hana pue2...yg penteng lam gampong bek dimedawa bak ata sunnat...
      15 July at 08:21 via Mobile · · 1
    • Ibnu Ali dlam kitab Hasyiah Syarqawi pada masalah shalat sunat witir jug ada,,
    • Mukhlisuddin Marzuki Tgk Ibnu//....tema kiban guree?...hasel pahala taraweh sit kan?
    • Al-Faqir Abi Awlady Yg tingat lon, dimiyup 20 raka'at jeuet keu sunat muthlaq bagi ureueng awam, teuma geutanyoe yg ka teupeu pakri? Peu jeuet geukhuén urg peubuet ibadah fased, Meunyo ta peukho ta peubuet hana troh 20 rakaat?
    • Teuku Faizin Al Al-Faqir Abi Awlady.....sepengetahuan saya, tetap dihitung sebagai amalan taraweh,,referensi kitab syarwani juz 2 hal 246, sebagaimana nukilan tgk Mukhlisuddin Marzuki di aats
      16 July at 00:38 · · 1
       
       
       
       
       
      assalamualaikum,
      bagaimana anda memandang perbedaan shalat tarawih, ?
      menurut pandangan saya ( mudah2 han pandangan saya keliru )
      bagi ummat muslim jangan ada yang saling menyalahkan kaum muslimin yang lainnya atau mempojokkan kaum muslimin lainnya karena mereka melaksanakan taraweh 8 raka'at, akan tetapi bagaimana kita sesama muslim bisa hidup rukun dengan perbedaan tersebut. kendatipun, ini me
      rupakan perkara sunnat, bukan perkara wajjib. dan apabila ada kaum muslimin lainnya berbeda pendapat tentang shalat wajib , barulah boleh kita klaim mereka sesat.
      kesimpulan, saling menghargai sesama muslim dalam beribadah di bulan rramadhan, jangan sampai kita meng-ghibah kaum mulilimin lainna dengan mengatakan mereka keliru. kemudian, bagi saudara 2 sekalian, yang melaksanakan 8 rakaat, tidakkah anda menginginkan pahala yang melimpah dari Allah dengan melaksankan shalat sunnat taraweh 20. Bukankah rasulullah pernah mengisyaratkan barang siapa yang hendak mendekatkan diri dengan Allah, hendak ia melaksanakan perkara2 ibadah yang sunnat yang banyak. kemudian, kesimpulan terakhir, jangan pula kita salahkan yang sudah melakukan shalat, akan tetapi perhatikan pemuda2 kita yang tidak melaksankan shalat taraweh ??
      ( ini hanya pandangan saya, saya yakin ini masih dalam kekeliruan, bagaiman pendapat anda >?
      · · · Yesterday at 17:04

        • Mukhlisuddin Marzuki Saya sependapat dengan anda...tidak perlu saling menyalahkan dalam khilafiyah rakaat Taraweh....
          14 hours ago via Mobile · · 1
        • Uty Renita Al Mansuriah Saya sependapat dgn Tgk,khilafiah tdk perlu dibsar2kan.
          Afwan,sya ingin brtnya sdkit,klu kita ada rncna ingin shalat tahajud apakah ssdh shlt trawih jgn shlat wtir dlu?
          Bgaimana tgk?
          12 hours ago via Mobile ·
        • Teungku Yusuf Peureulak Assalamu'alaikum. Saya pikir2 dulu, pertama mengurangkan rakaat dalam melaksanakan sunat, kalau kita biarkan begitu saja akhirnya akan mengurangkan juga tentang yg wajib,....jangan berhenti berdakwah untuk kebaikan, kapansaja dan dimana saja.
          11 hours ago ·
        • 'Muhammad Iqbal Jalil Perbedaan ummatku (para mujtahid) adalah rahmat.
          hadist ini menjadi pedoman bagi kita untuk menghargai perbedaan dan tdk saling menyalahkan. Imam Syafie sendiri tdk menganggap pendapatnya paling benar, walau pun bagi kita sebagai muqalladnya wajib beriktiqad mazhab yg kt ikuti adalah pendapat plg kuat atau setidaknya setara dgn pendapat lain. dalam mazhab sendiri kita sering melihat adanya perbedaan pendapat yang kita kenal dngan istilah fi hi qaulaini aw aqwal, fi hi wajhaini aw aujah, dll. namun perbedaan itu masuk dlm masalah khilafiyah dan tidak pernah terjadi ijmak.

          mengenai masalah adat tarawih,
          Apakah masalah ini termasuk dlm mslah khilafiyah?
          apakah ada diantara para mujtahid yg berbeda pandangan tentang adat tarawih?
          Pernahkah kita menemukan perbedaan pendapat ini diantara para sahabat dan tabi-tabiin?
          bukankah masalah ini merupakan masalah yg telah terjadi ijmak pada masa Saidina Umar dan tidak ada sahabat yang menentangnya?

          kalau memang masalah ini termasuk dalam masalah khilafiyah, marilah kita hargai perbedaan ini dengan tidak saling menyalahkan. tapi kalau masalah ini adalah masalah yang disepakati oleh seluruh ulama yg muktabar, marilah kita luruskan dengan arif dan bijak tanpa menimbulkan permusuhan.

          karena kebenaran itu hanya satu dan ta'arudh yg terjadi 'adam imkanil hamlu (tidak mungkin untuk dikompromikan).

          menurut pandangan saya yg masih awam,
          perkara sunat dan wajib tdk ada perbedaannya mengenai sikap kita tentang keharusan menghargainya asalkan masih dikategorikan dalam masalah khilafiyah.
          contohnya perbedaan pendapat Ulama tentang shalat jama'ah, ada yg berpendapat sunat, wajib aini, fardhu kifayah, dan juga syartus sihhah.
          Apakah karena perbedaan ini kita boleh menyesatkan pendapat lain?
          namun bila masalah itu di luar masalah khilafiyah, maka hal itu perlu untuk diluruskan. karena pendapat ini adalah perkara syaz dalam agama.

          tugas kita untuk mengajak orang shalat dan beribadat tidak menjadi penghalang dan alasan bagi kita untuk meninggalkan tugas yang lain yaitu menegakkan kebenaran.

          hanya ini komentar dr saya,

          Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq,
          wal-hadi ila sabilir rasyad.

          mohon koreksinya!
          10 hours ago via Mobile · · 3
        • Mukhlisuddin Marzuki Intinya....Shalat Taraweh adalah 20 Rakaat...yang mau shalat taraweh 2,4,6,8, 10,12, 14,16, dan 18 silahkan saja.....tapi ijmak ulama adad bilangan taraweh itu 20...jadi tidak ada pemaksaan dan yg mengatakan rakaat taraweh itu 8..rasanya tidak ada pendapat ulama muktabar...krna 20 rakaat taraweh adalah ijmak ulama dari fatwa Umar.
          8 hours ago via Mobile · · 2
        • 'Muhammad Iqbal Jalil setuju dgn pndpt Tgk,,
          20 rakaat adalah ijmak ulama,
          sbnr@ kalo pun ada ulama yg berbeda pndapat stlah ijmak, maka perbedaan itu tdk diperhatikan.

          wa ijmain fa hujjatun ala,
          man ba 'dahu fi kulli ashrin aqbala.

          namun, lon perle bacut lon taqyid dgn ulama muktabar, krn akhir2 nyoe na sbgian ureng yg dlm anggapan sbgian kalangan mereka ulama, pendpatnya menyalahi ijmak yg tlah ada.

          mengenai 2 4 8 dll, yg adatnya krg dr 20 apakah ada pahala bg yg mengerjakannya?
          apakah shalat tarawihnya akan dihitung sbg sunat mutlaq?
          mhn jwbn Tgk2!
          klo bs lngkap dgn referensinya.

          tapi klo 4 rakaat skali salam dgn niat tarawih jelas tdk sah, walaupun adatnya 20 rakaat.
          (kitab mahalli juz 1 hal.217 dan mughnil muhtaj juz 1 hal 317)
          3 hours ago via Mobile · · 1
        • Mukhlisuddin Marzuki tetap akan mendapat fahala taraweh jika dikerjakan sebagian taraweh...lihat di kitab Asy Syarwani Juz 2, Hal 246 (Cet
          Dar Fikr, Beirut...jika 4 rakaat sekali salam..tidak sah.
          3 hours ago via Mobile · · 3
        • Muhib Al-Metaramy tgk.mukhlis,,permasalahannya,mereka (muhammadiah cs)meyakini jumlah rakaat teraweh adalah delapan yang memang jelas jelas paradoks dengan konsensus ulama mazhabil arbaah,ini menyangkut dengan ranah aqida?
          2 hours ago via Mobile ·
        • Alfarisi Kluetku Muhib Al-Metaramy teringat saya tdk semua hal yg menyalahi ijma' itu jadi kufur, disana ada kriterianya dan rinciannya...silakan rujuk kmbali...
          2 hours ago ·
        • Muhib Al-Metaramy tgk:salman,betul sekali,ijmak yang membuat seseorang menjadi kufur ialah ijmak yang dharuri lagi masyhur.
          2 hours ago via Mobile · · 1
        • 'Muhammad Iqbal Jalil Syukran Tgk tas jwbn@,
          ka treb ka lon preh jwbn nyoe,

          peu leh sige2 saket pruet ka keuh ta peu seb bak 16 laju, he. .he. .
          2 hours ago via Mobile ·
        • 'Muhammad Iqbal Jalil Syukran Tgk tas jwbn@,
          ka treb ka lon preh jwbn nyoe,

          peu leh sige2 saket pruet ka keuh ta peu seb bak 16 laju, he. .he. .
          2 hours ago via Mobile ·
       

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews